Mengenal Komunitas Tradting dan Strategi Bertahan di Dunia Kripto

Posted by

Mengenal Komunitas Tradting

Pada Rabu malam, 11 Juni 2025, Bybit Indonesia menyelenggarakan AMA (Ask Me Anything) spesial bersama komunitas Tradting, yang diwakili oleh sang pendiri Bangkit Nugraha, serta Hizkia Tarmadi, ambassador Bybit. Mengusung tema “Mengenal Lebih Dekat Komunitas Tradting,” diskusi ini tidak hanya membahas tentang strategi trading kripto, tetapi juga memetakan dinamika komunitas, mindset, serta narasi yang mendasari pilihan-pilihan investasi dalam dunia Web3.

Misi Tradting: Membangun Akses dan Edukasi di Daerah

Salah satu motivasi utama berdirinya komunitas Tradting adalah kegelisahan Bangkit melihat kurangnya akses edukasi kripto di daerah. Menurutnya, banyak komunitas di luar kota besar belum pernah merasakan event kripto secara langsung. Oleh karena itu, Tradting hadir untuk memperluas jangkauan edukasi dengan menyasar area-area yang jarang tersentuh event offline. Langkah ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekosistem Web3 tidak hanya bertumpu pada inovasi teknologi atau volume transaksi, melainkan juga pada penyebaran akses dan literasi yang merata.

Riset Diri Sendiri: Pilar Keputusan Investasi

Salah satu pesan kuat yang disampaikan Bangkit adalah pentingnya riset pribadi dalam dunia kripto. “Riset terbaik adalah riset terhadap diri sendiri,” tegasnya. Informasi dan sinyal dari pihak lain hanya dapat menjadi second opinion. Dalam dunia yang penuh volatilitas, keputusan tetap harus datang dari pemahaman individu. Hal ini selaras dengan prinsip desentralisasi dalam Web3: setiap individu punya kendali dan tanggung jawab atas aset serta keputusan mereka sendiri.

Altcoin Season, Fear Index, dan Posisi Strategis

Bangkit memperkenalkan indikator teknikal yang umum digunakan dalam komunitas, salah satunya adalah Altcoin Season Index. Menurutnya, saat indeks altcoin menyentuh angka 30 dan berada di zona warna coklat, maka itu adalah waktu yang tepat untuk melakukan positioning, baik di spot maupun futures. Konsep ini diperkuat dengan penggunaan Crypto Fear & Greed Index. Dalam pandangannya, saat indeks berada di zona hijau (extreme fear), justru itulah momentum untuk melakukan DCA (Dollar Cost Averaging), alias membeli bertahap. Sebaliknya, saat indeks masuk zona merah (greed), itu sinyal untuk mulai keluar perlahan. Strategi ini mencerminkan prinsip legendaris dari Warren Buffett: “Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful.”

Bitcoin Dominance dan Transisi Menuju Altseason

Diskusi juga menyentuh aspek dominasi Bitcoin dalam kapitalisasi pasar kripto. Ketika dominasi Bitcoin naik, ini mengindikasikan arus modal lebih banyak mengalir ke Bitcoin dibanding altcoin. Namun saat ini, menurut pembicara, dominasi tersebut mulai melandai, menandakan bahwa Altseason masa di mana altcoin berkinerja lebih tinggi dari Bitcoin sedang dimulai. Di sinilah komunitas perlu melakukan positioning dengan cermat, mengatur portofolio antara Bitcoin dan altcoin secara proporsional sesuai dengan siklus pasar.

Higher Highs dan Proyeksi Siklus Bitcoin

Dalam prediksi teknikalnya, Bangkit menggambarkan bahwa tren saat ini sedang menuju ke struktur higher high, dengan estimasi bahwa puncak siklus (cycle top) Bitcoin akan terjadi sekitar September 2025. Garis horizontal yang ia lukis di level tersebut menjadi acuan kapan sebaiknya mulai merealisasikan profit. Ia juga menyebut bahwa indikator warna biru adalah tanda dari bottoming, sementara warna orange menunjukkan cycle top. Ketika sudah mulai menyentuh warna orange, saatnya bersiap exit secara bertahap.

Leverage sebagai Privilege: Jangan Disalahgunakan

Salah satu insight menarik adalah pandangan bahwa leverage adalah sebuah privilege yang diberikan oleh exchange kepada trader. Namun, privilege ini tidak seharusnya disalahgunakan. Bangkit mengingatkan bahwa leverage tinggi bisa sangat menguntungkan, tapi juga sangat berisiko jika tidak dibarengi dengan analisa teknikal yang solid dan mental trading yang matang. Ia menekankan tiga hal penting bagi seorang trader: mental, kesabaran, dan kebijaksanaan.

Skenario, Risiko, dan Opsi Strategis

Untuk menghadapi ketidakpastian pasar, dibahas pula tiga opsi skenario ketika altseason tidak terjadi: 1) Shorting dengan leverage bagi mereka yang siap mental dan paham risikonya. 2) Konversi ke USDT dan staking — menggunakan platform seperti Bybit atau protokol lain untuk mendapatkan yield pasif. 3) Diversifikasi ke bisnis real — seperti ternak lele, yang jadi inside joke di komunitas, namun menyiratkan pentingnya sumber pemasukan alternatif. Opsionalitas ini menunjukkan bahwa dalam dunia Web3 sekalipun, diversifikasi dan pengelolaan risiko tetap menjadi pilar utama.

Narasi dan Momentum: Memecoin vs AI

Salah satu bagian menarik dari diskusi adalah pembahasan soal narasi dominan dalam market kripto. Saat ini, narasi yang kuat adalah memecoin, yang menurut Bangkit seringkali lebih mudah dipahami dan diperdagangkan oleh investor ritel karena naik-turunnya sangat ekstrem—dan karena itu “menarik secara emosional”. Namun, ini tidak berarti narasi lain seperti AI, Layer 1, atau Agent-based protocol harus ditinggalkan. Justru pendekatan hybrid bisa diambil dengan membagi eksposur pada dua-duanya, mengingat switching narrative sering terjadi dalam siklus pasar.

Membangun Karier di Industri Web3

Bukan hanya soal trading, AMA ini juga menyentuh peluang karier di ekosistem Web3. Bangkit menceritakan bahwa banyak orang yang tidak terlalu aktif trading namun sukses bekerja di proyek kripto besar atau exchange seperti SUI. Dengan pendapatan berbasis dolar dan pengeluaran dalam rupiah, kerja di sektor Web3 bisa jadi jalan ninja untuk financial freedom. Namun, ini butuh skillset yang relevan, seperti komunikasi, branding, riset, atau penerjemahan teknis. Personal branding menjadi modal penting agar bisa dikenal dan dipercaya di ruang Web3 yang kompetitif.

Optimisme sebagai Fondasi Mental

Menutup diskusi, Bangkit memberikan pesan motivasional yang kuat: “Jangan merasa kalian itu susah untuk grow. Jadi tanamkan, apapun yang kalian lakukan, usahakan optimis. Jangan pesimis duluan. Kalau optimis, biasanya akan dipermudah jalannya.” ujar Bangkit

Di ruang Web3 yang bergerak cepat dan tidak menentu, optimisme bukan hanya sekadar sikap, tetapi juga strategi bertahan. Kemampuan untuk melihat peluang dari tantangan adalah pembeda antara yang bertahan dan yang tersingkir.

Kesimpulan: Belajar Bertumbuh Bersama Komunitas

AMA ini bukan hanya tentang grafik, indikator, dan sinyal trading. Lebih dari itu, ini adalah refleksi dari perjalanan komunitas Web3 lokal yang tumbuh dengan nilai-nilai keterbukaan, keberanian mengambil risiko, dan semangat edukasi. Komunitas Tradting tidak hanya menjadi wadah berbagi strategi, tapi juga tempat membangun mentalitas tangguh di tengah pasar yang penuh gejolak. Dengan kolaborasi bersama Bybit Indonesia, Tradting memperlihatkan bagaimana sinergi antara komunitas dan platform global dapat mendorong pertumbuhan ekosistem yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

Categories:

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *